SEJARAH SINGKAT UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Pada tahun 1986, didirikan sebuah lembaga kursus komputer IMKA yang berlokasi di kota Semarang. Karena kegigihannya dalam membuka dan menciptakan peluang pasar serta ketahanannya dalam menghadapi pelbagai rintangan, IMKA berhasil tumbuh dan berkembang serta menyebar ke beberapa kota besar di Pulau Jawa, seperti Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung dan Jakarta. Disamping itu, karena mutu dan kualitas pendidikannya yang baik, pada tahun 1989, IMKA diangkat sebagai Ketua Subkonsorsium Komputer, Pengawas dan Penguji Ujian Nasional Pendidikan Komputer. Pada tanggal 30 September 1993, IMKA juga berhasil meraih akreditasi dari NCC (The National Computing Centre) London, dimana dengan akreditasi ini, IMKA mempunyai kewenangan untuk mengajar dan menerbitkan International Certificate.
Ahli-ahli komputer dari IMKA ditambah sekelompok ilmuwan kemudian mendirikan Yayasan Dian Nuswantoro yang tertuang dalam Akte Notaris Siswadi Aswin, S.H., No. 18 tanggal 18 Juli 1990. Berdasarkan SK Mendikbud No. 0686/O/1990 tanggal 12 Desember 1990 Yayasan ini diperkenankan menyelenggarakan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Dian Nuswantoro yang dikenal dengan nama AMIK Dian Nuswantoro. Kuliah pertamanya diikuti oleh 54 Mahasiswa
Wawasan keyakinan bahwa pendidikan tinggi harus dikembangkan ke arah suatu sistem demi kepentingan nasional telah mendorong pihak Yayasan untuk merumuskan serangkaian kebijakan mengenai perubahan bentuk dari Akademi menjadi Sekolah Tinggi. Kemudian berdasarkan SK MENDIKBUD No. 10/D/O/1994, tanggal 3 Maret 1994, AMIK Dian Nuswantoro secara resmi berubah bentuk menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Dian Nuswantoro.
Kini pada tahun 2001, STMIK Dian Nuswantoro menempati kampus seluas 20.000 m2 dengan berbagai bangunan megah, laboratorium komputer yang sedemikian lengkap dan canggih, memiliki mahasiswa aktif lebih dari 9.000 orang, dan telah meluluskan 1.106 Sarjana Komputer serta 2.994 Ahli Madya Komputer. Tanpa adanya suatu prestasi, tak mungkin semua itu dapat diraih dalam waktu yang sedemikian singkat.
Pengembangan program pendidikan terus dilakukan. Pada tanggal 1 Juni 1999, Program Studi Manajemen Informatika (D3) dan Teknik Informatika (D3) mendapatkan Status Disamakan berdasarkan SK Mendikbud No. 273/Dikti/Kep/1999. Selanjutnya, pada tanggal 27 Juni 2000, berdasarkan SK Mendikbud Nomor 210/DIKTI/Kep/2000, Program Studi Manajemen Informatika (S1) dan Teknik Informatika (S1) juga menerima Status Disamakan. Sekali lagi, pada tanggal 10 Agustus 2000, berdasarkan SK No. 019/BAN-PT/Ak-IV/VIII/2000, kedua program studi yaitu Manajemen Informatika (S1) dan Teknik Informatika (S1) memperoleh Status Terakreditasi. Melengkapi Program Studi yang telah ada, maka dibukalah Program Studi Komputerisasi Akuntansi (D3) berdasarkan SK Mendiknas No. 66/Dikti/Kep/2000 tanggal 15 Maret 2000.
Menghadapi era globalisasi dimana persaingan dunia usaha semakin ketat, maka pada tanggal 22 Februari 1999 berdasarkan SK Mendikbud No. 26/D/O/99, Yayasan Dian Nuswantoro mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dian Nuswantoro, dengan Program Studi : Manajemen S1 dan D3, Akuntansi S1 dan D3, serta Perpajakan D3. Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan pertama tahun akademik 1999/2000 sebanyak 187 orang dan pada tahun 2000/2001 sebanyak 359 orang.
Menyadari betapa pentingnya peranan bahasa asing dalam segala aktivitas kehidupan manusia, maka pada tanggal 15 Maret 2000 Yayasan Dian Nuswantoro mendirikan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Dian Nuswantoro. Pendirian STBA Dian Nuswantoro ini didasarkan pada SK Mendiknas No. No. 27/D/O/2000, dengan program studi : Sastra Inggris (S1), Bahasa Inggris (D3), Bahasa Jepang (D3), dan Bahasa Cina (D3). Dengan dibukanya Program Studi Bahasa Cina, berarti STBA Dian Nuswantoro merupakan perguruan tinggi ketiga di Indonesia yang memiliki Program Studi Bahasa Cina, setelah Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Dharma Persada (Unsada) Jakarta yang keduanya dibuka sebelum tahun 1965. Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan pertama tahun akademik 2000/2001 sebanyak 466 orang.
Ahli-ahli pendidikan dari Yayasan Dian Nuswantoro ditambah dengan sekelompok dokter dan ahli kesehatan, kemudian mendirikan Yayasan Lintang Nuswantoro. Yayasan ini kemudian mendirikan Sekolah Tinggi Kesehatan (STKES) Lintang Nuswantoro yang merupakan salah satu perintis sekolah tinggi kesehatan di Indonesia. Pendirian STKES Lintang Nuswantoro ini disahkan dengan terbitnya SK Mendiknas No.103/D/O/2000 tanggal 7 Juli 2000, dengan program studi : Kesehatan Masyarakat (S1) dan Hiperkes (D3).
Untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja pengelolaan perguruan tinggi, maka mulai tahun akademik 2001/2002 keempat perguruan tinggi di bawah Yayasan Dian Nuswantoro dan Yayasan Lintang Nuswantoro (STMIK-STIE-STBA Dian Nuswantoro dan STKES Lintang Nuswantoro) digabung menjadi Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional Indonesia No. 169/D/O/2001 tanggal 30 Agustus 2001.
Sehingga berdasarkan SK tersebut Universitas Dian Nuswantoro kini memiliki 5 Fakultas, yaitu :
- Fakultas Ilmu Komputer (d.h. STMIK Dian Nuswantoro)
- Fakultas Ekonomi (d.h. STIE Dian Nuswantoro)
- Fakultas Bahasa dan Sastra (d.h. STBA Dian Nuswantoro)
- Fakultas Kesehatan Masyarakat (d.h. STKES Lintang Nuswantoro)
- Fakultas Teknik.
Dan dengan mengharap dukungan, restu dan pangestu semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat luas, Universitas Dian Nuswantoro terus ikut serta dalam pembangunan bangsa dan negara sesuai dengan sesanti :
Dumununging Ingsun Angrakso Nagoro
0 komentar:
Posting Komentar